Your Trusted Partner in Oil, Gas, Petrochemical, and Other Industrial Supplies

Mengenal Electronic Transmitter: Otak Cerdas di Balik Sistem Instrumentasi Industri Modern

Seiring perkembangan teknologi, transmitter elektronik kini hadir dengan fitur digital canggih, komunikasi HART, Modbus, hingga WirelessHART yang memungkinkan integrasi dengan sistem otomasi modern. Artikel ini akan membahas secara komprehensif mengenai Electronic Transmitter, meliputi prinsip kerja, jenis-jenisnya seperti Differential Pressure Type Flow Transmitter, Pressure Transmitter, Liquid Level Transmitter, dan Temperature Transmitter, beserta contoh produk dari berbagai merek ternama yang digunakan di sektor industri global.

10/25/202511 min read

Dalam dunia industri modern, sistem instrumentasi memegang peranan vital dalam menjaga keandalan dan efisiensi proses produksi. Salah satu komponen utama dalam sistem ini adalah electronic transmitter, perangkat yang berfungsi untuk mengonversi sinyal dari sensor menjadi sinyal listrik terstandar yang dapat diterima oleh sistem kontrol seperti PLC (Programmable Logic Controller) atau SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition). Melalui transmitter, berbagai variabel penting seperti tekanan, aliran, level, dan temperatur dapat dipantau dan dikendalikan secara presisi untuk memastikan proses industri berjalan optimal, aman, dan efisien.

Seiring perkembangan teknologi, transmitter elektronik kini hadir dengan fitur digital canggih, komunikasi HART, Modbus, hingga WirelessHART yang memungkinkan integrasi dengan sistem otomasi modern. Artikel ini akan membahas secara komprehensif mengenai Electronic Transmitter, meliputi prinsip kerja, jenis-jenisnya seperti Differential Pressure Type Flow Transmitter, Pressure Transmitter, Liquid Level Transmitter, dan Temperature Transmitter, beserta contoh produk dari berbagai merek ternama yang digunakan di sektor industri global.

Pengertian

Electronic transmitter (pemancar elektronik) merupakan perangkat penting dalam sistem instrumentasi industri yang berfungsi untuk mengubah sinyal dari sensor menjadi sinyal listrik terstandar (misalnya 4–20 mA atau 0–10 V), agar dapat diteruskan ke sistem kontrol atau data acquisition system (sistem akuisisi data).

Transmitter digunakan secara luas dalam pengukuran tekanan, aliran, level, dan temperatur, yang merupakan variabel utama dalam proses industri. Keandalan dan akurasi dari transmitter menjadi faktor penting dalam menjaga kestabilan proses serta efisiensi energi.

Prinsip kerja transmitter elektronik juga memiliki mekanisme umpan balik pada sistem keseimbangan gaya untuk mendapatkan ketelitian dan stabilitas yang tinggi. Sistem ini menjaga keseimbangan gaya antara input dan output. Input sinyal atau variabel proses diubah menjadi suatu gaya melalui input transfer element, sedangkan output sinyal listrik juga merupakan gaya akibat dari feedback transfer element.

Ketika output berubah karena adanya perubahan beban, keseimbangan dari mekanisme transmitter akan terganggu. Sistem kemudian akan menyeimbangkan kembali melalui mekanisme umpan balik, di mana elemen detektor mendeteksi terjadinya kesalahan. Setiap transfer element memiliki karakteristik yang linear, sehingga output juga linear dan seimbang terhadap sinyal input.

Jenis-Jenis Electronic Transmitter

a. Differential Pressure Type Flow Transmitter (Pemancar Aliran Tekanan Diferensial) Differential Pressure Type Flow Transmitter, sering disebut sebagai DP sensor atau DP transmitter, merupakan perangkat yang mengukur perbedaan tekanan (differential pressure) pada laju aliran fluida (fluid flow rate) di dalam pipa yang dihasilkan ketika fluida melewati elemen pembatas seperti orifice plate.

Hasil dari pengukuran ini berupa nilai ΔP (differential pressure). Istilah Delta-P (ΔP) digunakan untuk menggambarkan perubahan tekanan, di mana huruf delta (Δ) berarti “perubahan” (change in) dan huruf P berarti “tekanan” (pressure).

Pada sistem pengukuran laju aliran (flow rate measurement), DP transmitter menghasilkan sinyal keluaran arus standar sebesar 4–20 mA. Hubungan antara flow rate fluida dan arus keluaran bersifat berbanding lurus, yakni semakin tinggi laju aliran fluida, semakin besar pula arus yang dihasilkan oleh transmitter.

Namun, penurunan nilai flow rate tidak selalu diikuti oleh penurunan arus dalam proporsi yang sama karena peningkatan turbulensi aliran pada kecepatan tinggi membuat sensor flowmeter lebih akurat dalam mendeteksi perubahan tekanan. Dengan demikian, semakin besar laju aliran fluida, semakin besar pula nilai ΔP yang terbentuk antara sisi hulu dan hilir orifice plate.

Contoh produk Differential Pressure Type Flow Transmitter yang banyak digunakan di industri antara lain : Yokogawa EJX110A, EJA110A, EJX310A, EJX330A; Emerson Rosemount 3051S, 3051C, dan 3051CF; Siemens SITRANS P DS III, SITRANS P DS II, SITRANS P DS III P410, dan P420; Endress+Hauser Deltabar FMD71, FMD75, FMD77, serta PMD75; KROHNE OPTIBAR DP 3050, DP 7060, dan PM 3050; ABB 2600T Series termasuk model 264, 265, 266, dan 267; Honeywell ST3000 Series seperti STD, STG, dan ST 900; Foxboro I/A Series seperti IDP10, IDP25, IDP50, dan TFI; WIKA DPT-10, DPT-20, serta S-10; Druck UNIK 5000 dan PMP Series; Greystone DP Series; Teledyne PAQS DP Transmitter; serta Dwyer Differential Pressure Transmitter. Semua model tersebut termasuk kategori Differential Pressure Type Flow Transmitter yang berfungsi mengukur perbedaan tekanan untuk menghitung laju aliran fluida, digunakan luas dalam aplikasi proses industri seperti minyak dan gas, kimia, pembangkit listrik, dan sistem utilitas.

Kelebihan:

  • Serbaguna karena dapat digunakan untuk berbagai kondisi industri (cairan, gas, dan uap) tanpa bergantung pada konduktivitas fluida.

  • Hasil pengukuran sangat akurat apabila pemasangan dan perancangan orifice dilakukan dengan baik serta disertai kompensasi suhu dan tekanan.

  • Mampu beroperasi pada kondisi suhu dan tekanan yang beragam karena posisinya umumnya agak jauh dari proses utama.

Kelemahan:

  • Turndown ratio atau jangkauan pengukuran terbatas, karena hubungan antara flow rate dan tekanan diferensial bersifat kuadrat.

  • Kehilangan tekanan permanen akibat penyempitan pada orifice plate, yang dapat menimbulkan kerugian energi jangka panjang.

  • Sensitif terhadap pemasangan dan kondisi aliran, yang dapat memengaruhi akurasi hasil pengukuran.

Kesimpulan

Electronic transmitter merupakan komponen penting dalam sistem instrumentasi industri yang berfungsi mengubah sinyal dari sensor menjadi sinyal listrik terstandar agar dapat dibaca oleh sistem kontrol seperti PLC atau SCADA. Dengan transmitter, variabel proses seperti tekanan, aliran, level, dan suhu dapat diukur serta dikendalikan secara akurat dan real-time. Setiap jenis transmitter memiliki fungsi spesifik: Differential Pressure Type Flow Transmitter digunakan untuk mengukur laju aliran fluida melalui perbedaan tekanan, Pressure Transmitter untuk mendeteksi tekanan dalam sistem, Liquid Level Transmitter untuk mengukur tinggi cairan dengan teknologi radar, ultrasonik, atau hidrostatik, serta Temperature Transmitter untuk mengubah sinyal suhu dari sensor RTD atau thermocouple menjadi sinyal arus standar 4–20 mA.

Seiring perkembangan teknologi digital, transmitter modern kini dilengkapi fitur komunikasi pintar seperti HART, Modbus, Foundation Fieldbus, hingga WirelessHART, yang memungkinkan integrasi dengan sistem otomasi dan IoT industri. Dengan kemampuan diagnosis mandiri, kalibrasi otomatis, dan pengiriman data presisi, transmitter tidak hanya meningkatkan efisiensi proses, tetapi juga mendukung keamanan dan keandalan operasi. Oleh karena itu, electronic transmitter menjadi elemen kunci dalam menjaga kestabilan dan produktivitas di berbagai sektor industri seperti minyak dan gas, petrokimia, energi, air dan limbah, makanan, serta farmasi.

b. Pressure Transmitter (Pemancar Tekanan Relatif)

Pressure transmitter merupakan perangkat penting dalam sistem pengukuran industri yang digunakan untuk mengukur tekanan fluida dan mengubahnya menjadi sinyal listrik yang dapat dipantau atau dikendalikan dari jarak jauh.Pengubahan sinyal dilakukan secara elektronik, menampilkan nilai tekanan secara real-time dengan keluaran standar seperti 4–20 mA atau 1–5 V. Selain itu, pressure transmitter juga digunakan untuk menggerakkan instrumen sekunder seperti alarm, recorder, dan regulator.

Mekanisme kerja pressure transmitter melibatkan elemen sensitif seperti diaphragm atau Bourdon tube yang mendeteksi tekanan dan mengubahnya menjadi gerakan mekanik, lalu diterjemahkan menjadi sinyal listrik melalui elemen seperti strain gauge atau piezoresistive sensor. Teknologi modern menggunakan sensor piezoresistive dan kapasitif untuk menjamin stabilitas dan akurasi sinyal. Perubahan tekanan menghasilkan variasi pada resistansi (untuk piezoresistive) atau kapasitansi (untuk kapasitif), yang kemudian diproses melalui rangkaian elektronik berbasis Wheatstone bridge. Sinyal ini dikalibrasi untuk menghasilkan output yang proporsional terhadap tekanan yang diukur.

Jenis yang umum digunakan di industri:

  • Absolute Pressure Transmitter – mengukur tekanan absolut terhadap titik nol vakum.

  • Gauge Pressure Transmitter – mengukur tekanan relatif terhadap tekanan atmosfer.

Contoh produk Pressure Transmitter yang banyak digunakan di berbagai industri antara lain Yokogawa EJA530E, EJA510E, EJA440E, EJA430E, EJA110E, EJX530A, EJX430A, EJX440A, EJX310A, dan EJX610A; Emerson Rosemount 3051TG, 3051CG, 3051S, 3051HT, 2051TG, 2051HT, 2088, 2090F, 3095MV, dan 3051SMV; Siemens SITRANS P320, P420, P DS III, P200, P210, dan P250; Endress+Hauser Cerabar PMP51, PMP55, PMC51, PMC55, PMD75, Deltabar FMD71, Deltabar FMD72, dan Deltabar PMD70; KROHNE OPTIBAR PM 3050, PM 7060, PM 4010, dan PM 1110; ABB 2600T Series meliputi 266G, 266GS, 266DR, 266NS, 265GS, dan 2600T Compact; Honeywell ST3000 Series 100, STG700, STG740, STG73, dan STD720; WIKA S-10, S-11, A-10, E-10, T-32, dan T-30; Foxboro I/A Series seperti IGP10, IGP20, IGP25, IGP50, dan IGP10S; Druck UNIK 5000, PTX 5072, PTX 7000, PACE1000, dan RPT 200; Keller Series 21Y, 23SY, 33X, 35X, dan PD-33X; Baumer PBMN, PBMH, dan PBM4; Dwyer 628 Series, 629C Series, 678 Series, dan 675 Series; Daniels DPT100, DPT200, dan DPT300; VEGA VEGABAR 14, VEGABAR 38, VEGABAR 82, dan VEGABAR 83; JUMO dTRANS p20, p30, dan p31; serta Huba Control Type 520, Type 525, Type 526, dan Type 540. Semua produk tersebut merupakan transmitter tekanan presisi tinggi yang digunakan untuk mengukur tekanan absolut, gauge, maupun diferensial dalam berbagai aplikasi proses seperti minyak dan gas, petrokimia, air dan limbah, pembangkit listrik, serta otomasi pabrik.

Kelebihan:

  • Akurasi dan stabilitas jangka panjang tinggi.

  • Rentang pengukuran luas (dari 1 kPa hingga 100 MPa).

  • Tahan terhadap suhu ekstrem, getaran, dan media korosif.

  • Mudah diintegrasikan dengan sistem PLC dan DCS.

Kelemahan:

  • Akurasi menurun akibat calibration drift karena faktor lingkungan.

  • Respons terbatas terhadap tekanan dinamis berfrekuensi tinggi.

  • Membutuhkan kalibrasi dan perawatan berkala.

  • Risiko kesalahan pengukuran akibat penyumbatan atau kebocoran pada jalur impuls.

Bidang Industri Pengguna:

  • Industri minyak dan gas – memantau tekanan pipa dan tangki penyimpanan.

  • Industri pembangkit listrik – mengawasi tekanan uap dan sistem pendingin.

  • Sektor manufaktur dan kimia lainnya.

c. Liquid Level Transmitter (LTT)

Liquid level transmitter adalah perangkat elektronika yang berfungsi mengubah perubahan ketinggian atau volume cairan menjadi sinyal listrik terstandar (4–20 mA) untuk dikirim ke sistem kontrol seperti PLC (Programmable Logic Controller) atau SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition).

Mekanisme kerja LTT tergantung jenis sensornya. Secara umum, sensor mengubah tekanan hidrostatik atau sifat fisik cairan menjadi sinyal listrik. Misalnya, pada sensor tipe kontak berbasis force-resistive sensor, perubahan tekanan hidrostatik di dasar tangki dikonversi menjadi variasi resistansi listrik yang kemudian diubah menjadi sinyal arus 4–20 mA melalui rangkaian op-amp.

Dalam jangka panjang, sensor dapat mengalami creeping yang menyebabkan kesalahan non-linearity dan hysteresis. Sistem canggih berbasis Artificial Neural Network (ANN) dapat mengoreksi kesalahan tersebut tanpa model matematis eksplisit untuk meningkatkan akurasi.

Metode non-kontak seperti ultrasonik, radar, dan kapasitif juga banyak digunakan. Sensor kapasitif mendeteksi perubahan permitivitas akibat variasi tinggi cairan di antara elektroda, sedangkan sistem optik mendeteksi perubahan intensitas cahaya akibat refraksi atau interferensi permukaan cairan.

Jenis LTT:

  1. Tipe Kontak (Contact Type) – bersentuhan langsung dengan cairan.

    • Float-type transmitter

    • Capacitive-type transmitter

    • Force-resistive transmitter

  2. Tipe Non-Kontak (Non-Contact Type) – tidak bersentuhan langsung dengan cairan.

    • Ultrasonic level transmitter

    • Radar level transmitter

    • Optical dan capacitive IDT (Interdigitated Electrodes)

Contoh produk Liquid Level Transmitter yang banyak digunakan di berbagai industri antara lain Siemens SITRANS LUT400 Series, SITRANS LUT430, SITRANS LUT440, SITRANS Probe LU, SITRANS LR250, SITRANS LR260, SITRANS LR560, SITRANS LG240, SITRANS LG250, dan SITRANS LH100; Emerson Rosemount 3051L, 3051S Level, 2051L, 2120, 2140, 2160, 5408, 5300, 5402, dan 5401; ABB 266LDP, 266LDS, 261L, 2600T Level, LMP305, dan LMP307; Endress+Hauser Levelflex FMP50, FMP51, FMP52, FMP54, FMP57, Micropilot FMR51, FMR52, FMR54, FMR56, FMR62, FMR67, FMR90, FMR91, FMR92, Deltapilot FMB50, FMB51, FMB52, dan FMB70; KROHNE OPTIWAVE 1520, OPTIWAVE 3500, OPTIWAVE 5400, OPTIWAVE 6500, OPTIFLEX 1300C, OPTIFLEX 2200C, OPTIFLEX 3200C, OPTIFLEX 6200, dan OPTIFLEX 8200; VEGA VEGAPULS 61, VEGAPULS 62, VEGAPULS 63, VEGAPULS 64, VEGAPULS 69, VEGAPULS C11, VEGAPULS 6X, VEGAFLEX 81, VEGAFLEX 82, VEGAFLEX 83, VEGABAR 82, dan VEGABAR 86; Yokogawa EJA110E, EJA530E, EJX210A, EJX310A, EJX430A, DL50, DL80, dan DL850; Honeywell SmartLine ST700, ST800, LM200 Series, Radar Level Transmitter RM70, dan SLG700 Guided Wave Radar; WIKA LF-1, LF-2, LS-10, U-10, S-10 Level, dan DPT-20 Hydrostatic Level Sensor; Foxboro IDP10L, IGP10L, LR01, dan LR03 Ultrasonic Level Transmitter; Siemens HydroRanger 200, Echomax XPS-10, dan XPS-15; Dwyer Series ULT, LVM-110, LVM-200, dan PTG-1100; Keller Level Probe Series 26X, 28X, 36Xi, dan DCX-22; Baumer LBFS Level Switch/Transmitter, LSP Level Sensor, dan LBM Level Transmitter; JUMO dTRANS p20 Level, MAERA S26, dan MAERA F27; VEGA VEGAPULS Air, VEGAPULS WL61, VEGAPULS WL S 61, VEGAPULS WL S 62, dan VEGAPULS 64 Compact; WIKA LS-10 Submersible Level Sensor, LF-10, dan LF-1 Hydrostatic; KOBOLD NUS-4, NUS-7, NRP-40, dan NRR-80 Radar Level; ABB LM200, LMT100, LMV300, dan LLT100 Laser Level Transmitter; E+H Levelflex FMP58 High Pressure, Micropilot FMR53, FMR55, dan FMR57; Siemens SITRANS LR560 Radar, SITRANS LR250 High Temp, dan SITRANS LR100 Compact; Omron E8F2, E8PC, dan E8EB Level Transmitters; Huba Control Type 691, Type 683, dan Type 680 Level Sensor; Pepperl+Fuchs LUC-M Series, LUC500, LUC800, dan LUC1000 Ultrasonic Transmitters; Endress+Hauser Waterpilot FMX21, FMX167, dan FMX271; VEGA VEGAPULS C21, C22, C23, dan C25; serta generic Water Level Transmitter 0–10 m Liquid Level Sensor, 0–5 m Submersible Transmitter, 10 m Hydrostatic Sensor, dan 20 m Industrial Water Level Transmitter. Seluruh produk tersebut digunakan untuk mengukur tinggi atau volume cairan dalam tangki, wadah, atau proses industri dengan berbagai teknologi seperti ultrasonic, radar (non-contact), guided wave radar, hydrostatic pressure, dan capacitive sensing, sehingga banyak diaplikasikan di sektor minyak dan gas, petrokimia, air dan limbah, pembangkit listrik, serta pengolahan makanan dan minuman.

Kelebihan:

  • Akurasi tinggi (kesalahan <0,14% dengan ANN).

  • Kompatibilitas luas untuk berbagai jenis cairan.

  • Stabilitas jangka panjang.

  • Dukungan komunikasi digital (Modbus, SCADA).

  • Instalasi mudah dan biaya operasional rendah.

Kelemahan:

  • Sensitif terhadap getaran dan suhu lingkungan.

  • Masalah hysteresis dan drift pada penggunaan jangka panjang.

  • Biaya tinggi untuk tipe radar atau optik.

  • Kinerja berkurang pada cairan berbusa atau bergelombang.

Industri Pengguna:

  • Industri kimia dan petrokimia

  • Industri farmasi dan medis

  • Industri makanan dan minuman

  • Sistem pengolahan air dan limbah

  • Energi dan otomasi industri

d. Temperature Transmitter

Temperature transmitter adalah perangkat elektronik yang berfungsi mengubah sinyal suhu mentah dari sensor seperti RTD atau thermocouple menjadi sinyal listrik terstandar (4–20 mA). Perangkat ini juga melakukan pengkondisian sinyal, isolasi, dan linearisasi sebelum dikirim ke sistem kontrol industri seperti PLC atau SCADA. Mekanisme kerjanya dimulai ketika sensor mengubah energi panas menjadi sinyal listrik, yang kemudian diolah oleh rangkaian internal transmitter. Proses ini meliputi penguatan, penyaringan gangguan elektromagnetik, dan linearisasi data. Transmitter modern menggunakan mikrokontroler seperti Renesas R5F100FCAFP dengan teknik oversampling untuk meningkatkan resolusi (dari 10-bit menjadi 16-bit) tanpa komponen eksternal ADC. Data kemudian dikirim menggunakan Modbus RTU protocol untuk komunikasi dua arah antara perangkat lapangan dan sistem kendali. Inovasi masa depan bahkan mengarah pada penerapan Quantum Temperature Sensor (QTS) untuk presisi ultra-tinggi.

Kelebihan:

  • Akurasi dan linearitas tinggi dengan digital filtering.

  • Kompatibilitas universal terhadap berbagai jenis sensor.

  • Kemampuan komunikasi digital (Modbus, IoT).

Kelemahan:

  • Sensitif terhadap gangguan elektromagnetik.

  • Memerlukan kalibrasi rutin untuk mengatasi drift.

  • Biaya awal tinggi untuk tipe cerdas (smart transmitter).

  • Keterbatasan pada aplikasi suhu ekstrem seperti kriogenik.

Aplikasi Industri:

  • Industri proses dan kimia (reaktor, boiler, distilasi)

  • Manufaktur logam dan otomotif

  • Transportasi dan energi (superconducting systems)

  • IoT dan sistem pintar (quantum sensor network)

Contoh produk Temperature Transmitter yang umum digunakan di berbagai industri antara lain Emerson Rosemount 644, Rosemount 3144P, Rosemount 248, Rosemount 68Q, Rosemount 644H, Rosemount 68C, dan Rosemount 848T; Yokogawa YTA110, YTA310, YTA320, YTA610, dan YTA710; Endress+Hauser TMT180, TMT182, TMT85, TMT84, TMT36, TMT162, TMT82, dan TMT71; Siemens SITRANS TH100, TH200, TH300, TH400, TF100, TF200, TF320, dan TF420; WIKA T32, T33, T38, T53, T91, T12, T24, dan T26; ABB TTH200, TTH300, TTH400, TTF200, TTF300, TTF350, dan TTH100; Honeywell STT250, STT3000, STT850, STT170, STT650, STT700, dan STT17H; PR Electronics 5333A, 5331A, 9116A, 5337D, 4114, dan 4501; Omega TXDIN1600, TXDIN1620, TXUN, TX94A, TX12, TX400, TX60, dan TX100; KROHNE OPTITEMP TT 51, TT 33, TT 11, TT 30, TT 32, dan TT 53; Baumer TMD 340, TMD 340P, TED 300, TED 400, dan TFI 3000; Dwyer Series TTE, TE Series RTD Transmitter, TT Series Thermocouple Transmitter, dan TX Series; JUMO dTRANS T01, T03, T05, T07, T09, T100, T500, dan T600; E+H iTEMP TMT128, TMT187, TMT188, TMT162R, dan TMT85R; WIKA T91.10, T32.xS, T12.10, T16, dan T93; Pyropress TXS Series, TXG Series, dan TXA Series; Phoenix Contact Mini MCR TC, Mini MCR RTD, MACX MCR-T-RTD, dan MACX MCR-T-TC; Red Lion IAMA3535, IAMA420I, dan IAMA4411; Moore Industries THZ3, TTX200, TDZ3, dan STZ; Schneider Electric TWIDO TWD, STB Temperature Transmitter, dan Modicon TM3TI8; Weidmüller ACT20P-RTD, ACT20P-TC, dan ACT20C-RTD; Huba Control Type 528, Type 525, dan Type 540 Temperature Transmitter; Drück UNIK 5000 Temp Version, PTX7000 Temp, dan PACE1000 Temp Module; Endress+Hauser Omnigrad T TST310, TST410, TST430, dan TST700; Siemens SITRANS TS100, TS200, TS300, TS500, dan TS600; Yokogawa YTA510 Wireless Temperature Transmitter dan YTA710 WirelessHART; Rosemount 648 Wireless Temperature Transmitter; Vega VEGABAR T82, T83, dan T84; WIKA TR10, TR12, TR30, TR40, dan TR50; Omega TXUN-L, TXDIN1600-R, TXDIN400, dan TXDIN1620; serta PT100 Temperature Transmitter 4–20 mA, RTD Temperature Transmitter –50–200 °C, K-Type Thermocouple Transmitter 4–20 mA, Universal DIN Rail Temperature Transmitter, dan Industrial Head-Mounted RTD Transmitter. Semua produk tersebut berfungsi untuk mengubah sinyal resistansi atau tegangan dari sensor suhu seperti RTD dan Thermocouple menjadi sinyal arus standar 4–20 mA atau digital (HART, PROFIBUS, Foundation Fieldbus), digunakan luas di bidang minyak dan gas, petrokimia, otomasi pabrik, pengolahan makanan, energi, dan farmasi.